SELAMAT DATANG DI SOLATA BLOG SEMOGA KUNJUNGAN ANDA PADA BLOG SEDERHANA INI MEMBERIKAN INFORMASI YANG ANDA BUTUHKAN.

Pesta Kembang Api Obyek Wisata Baru di Toraja

| 0 komentar
Trenyuh membaca berita di Harian Seputar Indonesia (Rabu,16/11/11) mengenai upaya pemprov Sulawesi Selatan untuk membangkitkan kembali wisata Toraja yang terpuruk sejak 1997 sebagai dampak dari berbagai peristiwa yang terjadi di tanah air. Petikan berita berikut semakin membuat hati saya bertanya, sebegitu putus asanyakah pemprov Sulsel sehingga untuk menarik wisatawan dilakukan dengan membakar uang?
Di berita tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengatakan: Kami akan gandeng EO SEA Games XXVI dalam pelaksanaan kegiatan peluncuran kembang api di Toraja,” katanya. Dia optimistis, setelah pelaksanaan Lovely December 2011 yang disemarakkan dengan pesta kembang api itu, turis dalam dan luar negeri akan ramai mengunjungi Toraja, seperti saat sebelum meletus bom Bali.
Ide Syahrul disambut oleh Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi dengan pujian: Pesta kembang api juga sebagai upaya Gubernur Sulsel membantu pemerintah dan masyarakat mengembalikan kejayaan pariwisata Toraja.
Pesta kembang api dilakukan pada 28 Desember 2011 di Makale, Tana Toraja dan 29 Desember 2011 di Rantepao, Toraja Utara. Di Rantepao sendiri perbincangan mengenai acara ini telah marak dari mulut ke mulut termasuk disampaikan secara khusus di ibadah natal yang saya hadiri pada 25 Desember 2011. Penasaran? Tentu saja, terlebih karena H-2 persiapannya diputar berulang-ulang melalui TV kabel setempat. Pada Kamis (29/12) sepanjang hari hujan membasahi kota Rantepao dan sekitarnya, hingga menjelang malam tidak terlihat aktifitas di sekitar Bukit Singki tempat untuk peluncuran kembang api. Kerlip lampu baru mulai terlihat pada pk 19.30 dan pk 21.00 saat sebagian warga baru mulai berkumpul; satu-satu kembang api ditembakkan ke udara. Dengan alasan kembang api basah terkena hujan, “pesta” yang digembar-gemborkan akan berlangsung 4 jam penuh hanya berlangsung 20 menit dan terlihat sangat cupu! Penonton pun kecewa karena sebagian baru berdatangan dan memarkir kendaraan di pinggir jalan meski mencoba menunggu selama kurang lebih 10 menit “pesta” tak berlanjut. Sedia payung sebelum hujan, kalau kembang api redup jangan salahkan hujan. Khan sudah tahu sepanjang Desember hampir tiap hari hujan, fenomena alam tersebut harusnya sudah dipertimbangkan saat program direncanakan.
Kembang api cupu 2011
Sejak 2008 pemprov Sulsel bekerjasama dengan pemda Tana Toraja (kini ditambah Toraja Utara) mengagendakan kegiatan untuk mendongkrak promosi wisata Toraja lewat kegiatan tahunan Lovely Desember (LD). Untuk LD 2011, Dinas Kebudayaan & Pariwisata Sulsel menganggarkan dana dari APBD & APBN sebesar 5 milyar. Salah satu acara di LD 2011 adalah pesta kembang api tadi yang diklaim sebagai tertinggi di Asia. Dari selentingan yang beredar di kalangan warga, konon katanya dana pesta kembang api yang mencapai 2 milyar itu (dibagi dua untuk dua kota kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara) dikeluarkan dari kantong pribadi Syahrul. Tapi dari berita yang dimuat di Ujung Pandang Ekspres (Rabu, 16/11/11) Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Sulsel, Suaib Mallombasi mengatakan,”Berdasarkan petunjuk pak gubernur begitu. Kita pakai anggaran APBD dan itu senilai Rp 1,2 miliar.”
Jadi, kalau dihitung-hitung setengah dari dana LD 2011 dibakar dalam waktu kurang dari satu jam!!  Dananya bukan dari kantong pribadi tapi dari APBN/APBD! Malah di Kaskus ada yang memberikan kalkulasi kasar uang yang dibakar untuk pesta kembang api di Toraja kemarin (termasuk yang dilakukan oleh warga) sebesar DELAPAN MILYAR RUPIAH saja! Sayangnya pemda Tana Toraja maupun Toraja Utara sama sekali tidak merasa ada yang salah dengan kegiatan bakar uang itu!  *speechless*

0 komentar: